Sabtu, 16 Juni 2012

MASALAH TABUNG GAS



NAMA                        : HOTDIANTO SINAGA
NIM                            : 082214042
UAS                            : ETIKA BISNIS

JAWABAN MATAKULIAH  ETIKA BISNIS
1.      Kasus tabung gas
  
a.      Munculnya kasus tabung gas: Munculnya kasus tabung gas disebabkan karena  data dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) yang diterima Komisi VI DPR tampaknya perlu lebih serius dicermati mengingat adanya peredaran tabung gas yang tidak memenuhi aturan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil pengujian BSN menunjukkan, sebanyak 66 persen tabung gas yang diuji tidak layak pakai.
Untuk kompor, hasil uji menunjukkan sebanyak 50 persen tidak layak. Adapun untuk regulator, BSN menyatakan 20 persen dari sampel uji tidak layak. Dalam rapat kerja Komisi VI (bidang perdagangan dan investasi serta BUMN) dengan Kementerian Perdagangan, pekan lalu, terungkap bahwa berdasarkan hasil uji BSN, 100 persen selang tabung gas tidak layak.Ada pula kenakalan produsen tabung gas dan perangkat kompor gas-yang sudah memiliki atau mendapat sertifikat SNI-, namun demi rupiah atau sengaja untuk mencelakai orang, produksi barangnya tidak sesuai standard.
Hal itu meliputi selang, regulator, seal karet, katup, hingga kompor, sehingga kualitasnya sesuai dengan standard yang ditetapkan..Kalangan anggota DPR sebenarnya sudah lama menerima informasi dan indikasi banyak tabung elpiji ilegal yang beredar di masyarakat. Karena itu, pemerintah dan pihak kepolisian harus mengusut dan menindak tegas pihak yang terlibat dalam pengadaan maupun distribusi tabung ilegal tersebut. (Sumber: http://bataviase.co.id.)


b.      Yang bertanggung jawab atas kasus tabung gas menurut
-Teori kontrak: ada tiga pelaku usaha utama yang harus bertanggung jawab. Yaitu, pelaku usaha yang membuat tabung, selang dan regulator. Di samping itu para agen/dealer yang menjual turut bertanggung jawab.
-Teori perhatian semestinya: Yang bertanggung jawab harusnya pemerintah, karena ini program pemerintah. Pemerintahlah yang mengeluarkan kebijakan konversi dari minyak ke gas. Program ini dibuat untuk menutup devisit Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN). Artinya, dengan program ini, pemerintah diuntungkan kurang lebih Rp30 triliun.Perencanaan konversi ini tidak dipikirkan matang-matang sehingga masyarakat lah menjadi korban. Sebab, produk yang dipasarkan tersebut tidak memenuhi standar dan tidak ada pengawasannya.
-Teori biaya social: yang bertanggung jawab  menurut teori biaya social adalah Pemerintah sebab, Pemerintahlah yang mengeluarkan kebijakan konversi dari minyak ke gas. Maka Pemerintah harus memberikan ganti rugi terhadap masyarakat yang menjadi korban. Pemerintah tidak boleh lagi main-main dalam menangani masalah ini, karena ini menyangkut masalah keselamatan masyarakat pengguna gas.(Sumber: ledakan.tabung.gas.htm)

2.      Susno Duaji sebagai whistle blower(peniup peluit)
a.      Kewajiban ketaatan: Sikap Susno Duaji memang tidak bertentangan dengan  ketaatan, dikerakan Susno Duaji selaku penegak hukum sudah semestinya dilakukan karena kebenaran bagaimanapun mesti diungkap, no matter what!
Susno Duaji mantan Kabereskrim POLRI yang membongkar kasus-2 “markus” di tubuh POLRI & akhirnya menyeruak sampai pada terbongkarnya kecurangan-2 para petugas Pajak di Ditjend Pajak dalam melakukan praktek memperkaya diri sendiri dengan cara-2 kolutif,yang ujung-2nya melakukan tindakan koruptif. Juga tindakan Susno Duaji tersebut membongkar aib permainan petugas hukum,yaitu Polisi,Jaksa & Hakim sebagai lembaga terakhir orang mencari keadilan,namun ternyata penuh dengan tindakan-2 kolutif & koruptif.
b.      Kewajiban loyalitas : Sikap Susno Duaji bertentangan dengan loyalitas dan kehormatan lembaga yang harus dijaga, kalau perlu dengan segala cara. Kebenaran, kalau toh itu memang ada, harus dilihat dalam konteks yang lebih luas, misalnya dampaknya pengungkapan tersebut terhadap moral para anggota Polri. Juga Susno Duaji akan dianggap sebagai orang yang tidak mampu menjaga loyalitas, martabat, dan kehormatan corp. (Sumber: www.kompasiana.com dan terkait-whistle-blower.html)



3.      Iklan susu Anlene di TV dengan intang Anggun C. Sasmi.

 

            Pendapat saya tentang iklan susu anlene yang dibintangi Anggun C. sasmi merupakan hal biasa (dapat diterima) karena terbukti masarakat sudah bayak yang mengkonsumsi susu anlene dan masarakat telah merasakan khasiat seperti dalam memerangi osteoporosis,penurunan lemak.


WIRAUSAHA JASA PEMOTONGAN RAMBUT REJEKI PAK BUDIHARSONO



WIRAUSAHA JASA PEMOTONGAN RAMBUT REJEKI PAK BUDIHARSONO
Maguwoharjo  Kradenan  Rt11/69 no 24 Depok Sleman Yogyakarta
PRAKTEK MANAJEMEN OPERASI
Sadhar.JPG


DISUSUN OLEH:
HOTDIANTO SINAGA (082214042)
ROSANGELA BOAVIDA(072214117)
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN
YOGYAKARTA
2011


WIRAUSAHA JASA POTONG RAMBUT REJEKI PAK BUDI


20062009118.jpg







Bab 1.  Gambaran Umum Perusahaan
ü  SEJARAH BERDIRINYA USAH POTONG RAMBUT BUDIHARSONO
Pak BUDIHARSONO seorang lulusan SMA pada tahun 2999,dia sangat gemar memotong rambut karena sering melihat orang sedang potong rambut. ehingga dengan kemampuan otodidak yang dia miliki semasa SMA. Dia sering diberi tawaran Teman memotong  rambut temannya. pada tahun 2005 dia menikah dengan Ibuk SAMINERSIH. Mereka bertempat tinggal di Yogyakarta,yaitu didaerah Maguwoharjo Kradenan Rt11/69 no 24. Sebelum menikah dulunya pak Toki bekerja Sebagai Kuli di toko bangunan yang berada di daerah maguwoharjo yaitu di pasar Stan.
Satu tahu semasa pernikahan mereka, pak BUDI masi bekerja sebagai kuli. Tetapi kebosanan dan upah yang kurang memadai, pak BUDI memikirkan Sebuah Usaha Yang dianggap Pak BUDI Memang Cocok di jalankan. Yaitu Jasa Pemotong Rambut. Dengan Bekal Kemampuan otodidak semasa SMA. Pak BUDI Memiliki Keyakinan Dan Percanya Bahwa Sesuatu yang dikerjakan dengan benar akan mendapat berkah sesuai harapan. Maka dengan Modal Rp 8000.000 yang berasal dari pinjaman Bank pak BUDI membuka usaha jasa Potong rambut dengan luas bangunan kontrakan 3 kali 5 meter, dengan biaya sewa pertahun sebesar Rp 4000.000. maka  Tagal 15 pebruari 2007 yang wirausahanya bernama POTONG RAMBUT REJEKI berdiri. Sekarang Telah Memiliki Karyawan 2 orang yaitu Mas SALIM dan Pak SUNARTO.
ü  PEMILIK,PENGELOLAAN,PENGURUS WIRAUSAHA POTONG RAMBUT PAK BUDI
      Wirausaha potong rambut sendiri dikelola pak BUDI sekaligus sebagai pegawai jasa pemotong rambut sendiri, ika pelangga ramai. Sistem kerja yang dilakukan oleh pak BUDI cukup sederhana,yaitu karyawan cukup melakukan pekerjaan sebagai pemotong rambut dan melayani konsumen secara baik dan selalu melaksanakan permintaan yang konsumen inginkan.
Mengenai pendapatan yang pak BuDi kelola cukup besar, karena dalam satu hari pelanggan yang datang untuk potong rambut kurang lebih sebanyak 25 orang.dengan harga per orangnya haya diminta sebesar Rp 5.000. maka penghasilan pak BUDI sehari sebesar Rp 125.000. Karyawan diberi upah perbulannya sebesar Rp 600.000. jam kerja mulai senin sampe saptu, dari jam 09:00pagi sampai jam20:00 malam. Karyawan yang dipekerjakan direkrut dengan memnggunakan iklan berupa lowongan pekerjaan sebagai jasa pemotong rambut, dengan criteria bisa melakukan pekerjaan potong rambut, fisik sehat,sehat jasmani dan rohani,jujur dan pekerja keras. Sebelum ditetapkan sebagai karyawan tetap pak BUDI mengadakan trening sebagai mana mestinya disebuah perusahaan besar. Prinsip yang dibuat pak BUDI ini berasal dari pengalaman semasa dia bekerja sebagai kuli. Dimana dia sebelum sebgai karyawan tetap terlebih dahuli trening selama satu bulan dengan gaji Rp 300.000. Dengan pengalaman itu juga pak BUDI membuat aturan dalam meng mengrekrut karyawan tetap.

ü  PRODUK AWAL DAN PENGEMBANGANNYA
Dengan Modal Rp 8000.000 pak BUDI sudah bias membeli perlengkapan yang dibutuhkan untuk membuka wirausaha jasa potong rambut. Dengan berbagai perlengkapan seperti. Cukur rambut listrik(havy king),gunting,cermin,sisir,singlet,bedak,sabun, dll. Sedangkan pasilitas ruangan berupa Kersi tunggu,kursi tempat konsumen yang akan dilayani, AC, dll. Wirausaha pak BUDI ini sampai sekarang pelanggan cukup banyak,tetapi pak BUDI tidak mempunyai rencana untuk membuka cabang. Tetapi dia ingin membuka Usaha baru untuk pekerjaan istrinya yaitu membuka warung bakso.
ü  VISI, MISI PEDOMAN DALAM MENJALANKAN WIRAUSAHA POTONG RAMBUT PAK BUDI
Visi, yang pak BUDI punya yaitu, HIDUP ADALAH PERJUANGAN YANG HARUS DITEMPUH DENGANG PERBUATAN. Sedangkan misinya yaitu, MEMBUAT BAHAGIA KELUARGA. Pak BUDI juga berpesan bahwa pengalaman adalah sebahagian dari kunci kesuksesan untuk masa depan. Dengan visi,misi yang pak BUDI punya dia merasa yakin dia akan tetap bahagia dengan apa yang dia punya.

Bab 2.    Pembahasan Manajemen Oprasioanal Perusahaan
ü  Uraian dan rangkaian pekerjaan besar dan kecil saat akan memulai usaha sampai sekarang serta rangkaian  kerja proses produksi/oprasional.
1.       PELAKSANAAN
2.       Mencari lokasi kontrakan berukuran 3 kali 5
3.       Membuat perijinan tempat wirausaha
4.       Mencari karyawan
5.       MEREKAP TEMPAT KONTRAKAN
6.       Membersihkan ruangan
7.       Membeli cet tembok
8.       Mengecet tembok
9.       Membeli cermin
10.   Membeli meja
11.   Membeli kursi
12.   Membeli lemari gantung tempat peralatan potong rambut
13.   Membeli sapu tangan
14.   Membeli kain pengaman saat pemotongan rambut
15.   Membeli peralatan potong rambut seperti, poster model potongan rambut, gunting,cukur listrik.singlet,sabun bedak,miyak rambut,sapu tangan,kain penutup,dan lain-lain
16.   Membeli AC
17.   Membeli TV
18.   Menempatkan cermin
19.   Menempatkan meja
20.   Menempatkan kursi
21.   Menempatkan lemari gantung
22.   Menempatkan AC
23.   Menempatka TV
24.   Memasukkan Peralatan Kelemari gantung yang telah disediakan


ü  Alasan masing-masing durasi waktu/kebutuhan setiap pekerjaan.

Pada umumnya masing-masing durasi tersebut telah sesui perencanaan daripada yang dilakukan pak BUDI untuk melakukan wirausaha potong rambut yang dia miliki. Dari pelaksanaan yang mana pak BUDI harus Mencari lokasi yang praktis dan akan banyak konsumen yang datang. Dan sebagai warga Negara yang baik, pak BUDI juga membuat surat perijinan membuat wirausaha, dan mencari tenaga kerja yang layak untuk dipekerjakan sebagai karyawan. Sedangkan perekapan tempat, pak BUDI meyesuaikan dan memperkirakan lokasi-lokasi mana saja yang akan ditata. Pak BUDI juga membeli apasaja yang akan diperlukan dalam jasa pemotongan rambut,mulai dari kursi,meja cukur listrik,gunting dal lain sebagainya. Itu semua demi memperlengkapi berjalannya wirausaha jasa pemotongan rambut yang dimiliki pak BUDI.
ü  Sumber daya(manusia, material,dll)
Dalam hal ini pak BUDI hanya mengandalkan sistem sumberdanya manusia saling percanya satu sama lain, dan saling memahami apa yang akan dikerjakan,pelanyanan yang baik terhadap konsumen. Sedangkan sumberdanya material pak BUDI hanya menganggarkan pendapatan sebagai upah karyawan dan sebagai biaya perlengkapan potong rambu,seperti mengganti alat-alat yang rusak. Dalam sistem jabatan pak BUDI tidak membuat sistem jabatan, hanya saling mengimformasikan kekurangan bagi karyawan yang lai. Pak BUDI juga sudah menganggap keluarga terhdap karyawan yang bekerja di tempat wirausaha yang pak BUDI buat. Mengenai kendala yang dihadapi pak BUDI sekarang, hanyalah sulitnya menyesuaikan permintaan konsumen karena perubahan jaman yang membuat konsumen sering berkeinginan potongan rambut yang cukup rumit. Untuk mengatasinya pak BUDI dan karyawan harus selalu belajar untuk mengetahui hal-hal yang baru.
Dalah penelitian dilapangan berupa UMKM yang di Ovservasi sangatlah banyak spesifikasinya. Terutama dimasa sekarang,bahwa masarakat sangat antosias dalam perubahan jaman dan lingkungan sekitar. Sehingga mereka memiliki peluang pekerjaan yang cukup memadai.



PENUTUP
Usaha potong rambut merupakan usaha jasa yang resikonya kecil tetapi hasilnya relatif tetap. Nilai yang didapat dari wirausaha jasa potong rambut pak BUDI yaitu, bahwa kesuksesan bukan hanya dari kita belajar. Tetapi kesuksesan berasaldari pengalaman dan kemampuan yang diberikan Tuhan yang tumbuh secara otodidak dan dapat dimamfaatkan disaat kemampuan itu berpeluang untuk mencapai kesuksesan.

RISIKO DAN TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM


RISIKO DAN TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM
Teori: risiko dan tingkat keuntungan
Kajian: analisis hubungan antara risiko dengan tingkat keuntungan saham
Disusun oleh
Hotdianto sinaga (082214042)
AGNES DWI CHRISTIANA (082214048)
YERIKO STEFANUS (082214043)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Kata pengantar
                Pada waktu ini sejauh yang kelompok kami ketahui belumlah banyak makalah yang membuat makalah dengan topik RISIKO DAN TINGKAT KEUNTUNGAN. Oleh karena itu dalam memenuhi skedul pertemuan dan materi pembahasan matakuliah MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN. Kelompok kami akan membuat sebuah makalah untuk membahas teori dan kajian tentang RISIKO DAN TINGKAT KEUNTUNGAN, ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RISIKO DENGAN TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM.
            Semoga berkat ketekunan kami mencari bahan makalah ini semoga materi bahasan akan berjalan denganlancar demi memenuhi tugas yang dosen berikan bagi kelompok kami. Dan semoka tuhan selalu dalam iringan kami sehingga kami dapat membuat makalah ini dengan sesuai harapan dan tujuan kelompok kami dan bagi teman atau semua orang.









                                                                                                1

Daftar isi
Kata pengantar------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -1
Daftar isi---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2
TEORI------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -3
Risiko dan tingkat keuntungan saham------------------------------------------------------------------------------- - 3
Investesi dipasar modal--------------------------------------------------------------------------------------------------- 4
Strategi Berpindah dari Saham yang satu dengan yang lain--------------------------------------------- 5
Risiko Tingkat Sukubunga (interest risk)------------------------------------------------------------------- 6
KAJIAN---------------------------------------------------------------------------------------------------------- 7
Kesimpulan---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -- 8
Sumber------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------9










2
TEORI
RISIKO DAN TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM
v  SAHAM
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.
Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah mulai dilakukan di pasar modal, dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat.
Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat. Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham biasa (common stock). Saham dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
·           Saham biasa, merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior atau akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Karakterisktik lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba.
·           Saham preferen, merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi).
Daya tarik dari investasi saham adalah dua keuntungan yang dapat diperoleh pemodal dengan membeli saham atau memiliki saham, yaitu dividen dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun sekal
3
Ø Investasi dipasar modal
Sebagai investor harus benar-benar menyadari bahwa disamping akan memperoleh keuntungan tetapi juga kemungkinan akan mengalami kerugian. Keuntungan atau keragian tersebut sangat dipengarahi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham dan kemungkinan turun naiknya harga di Bursa. Oleh karena itu bermain di pasar modal memiliki jaminan untuk mendapatkan capital gain yaitu selisih lebih dari harga beli saham dan harga jual saham. Dengan demikian bermain di Bursa akan sangat memungkinkan juga bagi investor mengalami capital loss atau kerugian. Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam melakukan investasi di Bursa Efek khususnya dalam bentuk saham antara lain sebagai berikut:
a.                Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu portofolio.
Strategi ini dapat memperkecil risiko investasi karena risiko akan disebar ke berbagai jenis saham. Di satu pihak peluang untuk mendapatkan keuntungan cukup besar. Menurut strategi ini, investor mengumpulkan informasi dan melakukan analisis terhadap berbagai jenis saham, kemudian memilih beberapa saham sesuai dengan kemampuan dana, saham yang dipilih dan dibeli tersebut merupakan portofolio. Apabila di antara saham tersebut ada yang mengalami penuranan harga dapat dilepas kemudian digantikan dengan saham yang lain yang lebih baik. Kemudian apabila saham yang dilepas tadi harganya telah mencapai tingkat rendah, dapat dipertimbangkan untuk dibeli kembali apabila perusahaan yang bersangkutan memperlihatkan kinerja dan prospek yang baik. Dengan strategi ini kerugian-kerugian dapat lebih tersebar. Kerugian pada salah satu jenis saham bisa tertutupi oleh keuntungan pada jenis saham lainnya.

b.                Beli dan Simpan.
Strategi ini dapat digunakan apabila investor memiliki keyakinan berdasarkan analisisbahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek untuk berkembang yang cukup pesat beberapa tahun mendatang sehingga sahamnya diharapkan akan mengalami kenaikan yang cukup besar pada saat itu.

4

c.                 Strategi Berpindah dari Saham yang satu dengan yang lain.
Investor  yang beralih strategi ini cenderung bersifat lebih spekulatif. Mereka akan cepat-cepat melepas saham-saham yang diperkirakan harganya akan mengalami penuranan atau buru-buru membeli saham yang menurut anggapannya akan mengalami kenaikan kurs.
Ø Apa itu risiko?
Banyak definisi yang mendefinisikan tentang resiko diantara lainnya :
1.      Resiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss).
2.      Resiko adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.
Ø Resiko Investasi
Strategi dasar investor yang akan meningkatkan kinerja menjadi lebih baik adalah dengan senantiasa mengikuti prinsip ini: " keep your alpha high and your beta low " Secara implisit prinsip ini berarti bahwa bagaimana mengukur risiko (beta) sehingga dapat membandingkan tingkat keuntungan (alpha) yang ingin diperoleh. Resiko investasi di pasar modal pada prinsipnya semata-mata berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga (price volatility). Resiko-resiko yang mungkin dapat dihadapi investor tersebut antara lain sebagai berikut:
1.      Risiko Inflasi
Bagi pasar modal risiko inflasi ini akan sangat mempengaruhi keputusan investasi. Kalau inflasi tinggi, kita ibaratkan dalam setahun 10 persen, maka boleh jadi harga saham diciptakan oleh pasar itu sebenarnya sudah terdiskon sebesar 10 persen. Kalau harga saham Rp1.000 maka akibat inflasi yang 10 persen itu harga saham tersebut sebenarnya hanya Rp9000

5
2.      Risiko Tingkat Sukubunga (interest risk)
Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis surat-surat berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga-harga saham. Biasanya, kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah dengan harga-harga instrumen pasar modal. Dengan naiknya tingkat bunga, jelas akan menurunkan harga-harga dipasar modal.
3.      Resiko Bisnis (business risk).
Resiko bisnis adalah risiko menurunnya kemampuan memperoleh laba yang pada gilirannya akan mengurangi pula kemampuan perasahaan (emiten) membayar bunga atau deviden.
4.      Risiko Pasar (market risk)
Apabila pasar bergairah, umumnya hampir semua harga saham di Bursa Efek mengalami kenaikan. Sebaliknya apabila pasar lesu, saham-saham akan mengalami penurunan. Perubahan psikologi pasar dapat menyebabkan harga-harga surat berharga anjlok.










6
Kajian
Risiko sistematis saham dan pengaruhnya terhadap tingkat keuntungan saham
Risiko merupakan faktor penting dalam keputusan investasi. Seperti diketahui “Hukum dasar” yang berlaku dibidang investasi adalah semakin besar risiko suatu investasi maka semakin tinggi pula keuntungannya. Risiko dibagi menjadi dua yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis.
·      Risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi karena disebabkan oleh faktor yang menimpa seluruh ekonomi atau pasar.
Ø Apakah risiko sistematis saham berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan saham?
Menurut penelitian, Resiko sistematis saham ini tidak berpengaruh pada tingkat keuntungan saham.












7
kesimpulan
Semakin besar risiko suatu investasi maka semakin tinggi pula keuntungannya. Risiko dibagi menjadi dua yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis.

















8
SUMBER 
v  MANAJEMEN KEUANGAN (Hansen, Don R Maryanne M, Mowen) Erlangga
v  Google( Risiko, Tingkat Keuntungan, Saham)
v  AKUTANSI MANAJEMEN(Hansen, Don R) Erlangga




















9

FENOMENOLOGIS


FENOMENOLOGIS





DISUSUN:
HOTDIANTO SINAGA
(O82214042)
MEILANA DEWI KARTIKA PUTRI
(082214044)
PRODI STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNUVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009

KATA PENGANTAR

            Dengan memanjatkan puji sukur ke Hadirat Tuhan telah memberikan penulis kekuatan lahir maupun batin dalam menyelesaikan peper Pendidikan Pancasila.
            Peper Dengan judul “Fenomenologis” Sebagai tugas harian yang akan di persentasikan. Penulis menyadari, peper ini jauh dari kesempurnaan, aaaaaaaaaaaaaaaamaka berharap mendapat kritikan dan saran-saran yang bersipat membangun dari pembaca, dalam rangka menuju kesempurnaan.
            Tak lupa penulus menghaturkan banyak terima kasih kepada Bapak Prof Dr PJ Suwarno SH, selaku dosen Pendidikan Pancasila Yang telah memberikan kesempatan menulis peper ini. Pepustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta pihak-pihak lain yang telah membantu penulisan dalam menyelesaikan peper ini.
















LATAR BELAKANG MASALAH

            Fenomenologis ialah pengamat gejala sosian. Pengamat menemukan sila-sila pancasila yang merupakan prinsip di balikfenomena sosial itu.Fenomenologis ini merupakan pemikiran beberapa perumusan pancasila, dalam hal ini perumusan dan transformasi pancasila secara filosofis dapat dijelaskan lebih jelas lagi.Fenomenologis ini juga sangat berpengaruh bagi kehidupan sosial,budanya bahkan dinegara. Selain fenomenologis ini masih ada pemikiran lain, diantaranya Notonegoro,Driyarkara,Sukarno,dan Supomo.Kedua terakhir itu lebih dekat pada filsafat sosial dan Kenegaraan.
            Dalam dunia Filsafat setiap tokoh mempunyai filsafatnya sendiri-sendiri, kemudian masing-masing memiliki pengikutnya, maka dalam dunia filsafat selalu tumbuh banyak aliran. Demikian juga dalam berfilsafat tentang Pancasila, orang juga menempuh jalannya sendiri-sendiri, meskipun akhirnya merumuskan Pancasila . Seperti yang dimulai oleh Prof Notonagoro pertama-tama dia menggunakan Filsafat Yunani kuna, kemudian disusul oleh Driyarkara yang menggunakan Filsafat eksistensialisme, kemudian Moertono mencoba mengembangkan fenomenologi untuk merumuskan Pancasila.
Di Indonesia pemikiran Pancasila yang menggunakan Filsafat Yunani kuna sudah diajarkan oleh Notonagoro sejak tahun 1956 di Universitas Gadjah Mada, sedangkan Driyarkara yang mempopulerkan Filsafat eksistensialisme mulai dalam Seminar Pancasila pertama di Pagelaran Keraton Yogyakarta pada tahun 1959. Adapun Moertono menerbitkan pendekatan Fenomenologis dalam kuliah Pancasilanya pada tahun 1980. Kalau Notonagoro menggunakan metode deduktif dalam menguraikan pemikirannya tentang Pancasila, maka Moertono menggunakan metoda induktif seperti halnya Driyarkara. Namun kalau Driyarkara berawal dari merenungkan individunya sendiri (ego), maka Moertono mulai dari fenomena (gejala) sosial.

















RUMUSAN MASALAH

            Dalam penelitian ini permasalahan yang akan dibahas yaitu:

v  Apa yang dimaksut Fenomenologis

v  Perumusan pancasila secara fenomenologis

v  Apasaja yang dibahat tentang fenomenologis

v  Apa peran fenomenologis terhadap pancasila dan Negara Indonesia


TUJUAN PENELITIAN

      Berdasarkan latar belakang permasalahan

v  Mengetahui apa itu Fenomenologis terhadap pancasila di Indonesi



MAMPAAT PENELITIAN

v  Dari hasil penelitian terhadap permasalahan diatas berharap dapat lebih jelas tentang Fenomenologis.
v  Menambah wawasan apa saja yang dibahas dari hasil penelitian tentang Fenomenologis
v  Mengetehui apa saja mampaat Fenomenologis terhadap pancasila da bangsa Indonesia.












LANDASAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

v  Tinjauan Pustaka
                  Ada beberapa sejarawan dan penelitian pembahasan tentang”Fenomenologis”. Dan hasil penelitian tersebut akan dibahas dibawah ini.

§  DR.Pj.Suwarno,SH

Dalam dunia Filsafat setiap tokoh mempunyai filsafatnya sendiri-sendiri, kemudian masing-masing memiliki pengikutnya, maka dalam dunia filsafat selalu tumbuh banyak aliran. Demikian juga dalam berfilsafat tentang Pancasila, orang juga menempuh jalannya sendiri-sendiri, meskipun akhirnya merumuskan Pancasila . Seperti yang dimulai oleh Prof Notonagoro pertama-tama dia menggunakan Filsafat Yunani kuno, kemudian disusul oleh Driyarkara yang menggunakan Filsafat eksistensialisme, kemudian Moertono mencoba mengembangkan fenomenologi untuk merumuskan Pancasila.
Di Indonesia pemikiran Pancasila yang menggunakan Filsafat Yunani kuna sudah diajarkan oleh Notonagoro sejak tahun 1956 di Universitas Gadjah Mada, sedangkan Driyarkara yang mempopulerkan Filsafat eksistensialisme mulai dalam Seminar Pancasila pertama di Pagelaran Keraton Yogyakarta pada tahun 1959. Adapun Moertono menerbitkan pendekatan Fenomenologis dalam kuliah Pancasilanya pada tahun 1980. Kalau Notonagoro menggunakan metode deduktif dalam menguraikan pemikirannya tentang Pancasila, maka Moertono menggunakan metoda induktif seperti halnya Driyarkara. Namun kalau Driyarkara berawal dari merenungkan individunya sendiri (ego), maka Moertono mulai dari fenomena (gejala) sosial.
Aliran fenomenologis sebenarnya dapat diterapkan untuk mencari inti dari prinsip yang menjiwai tindakan sosial manusia apa saja, tetapi memang harus dianalisis, baru kemudian ditemukan prinsip-prinsip yang merupakan unsur-unsur Pancasila.

§        HARY PR, ST.

Dari pembahasan HARY ini yang paling utama dibahas ialah Fenomenologis pancasila terhadap demokrasi di abad XXI diantaranya.

PERJALANAN UNTUK INDONESIA MERDEKA
            Pancasila sebagai mana dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea terakhir sebelum tahun 1945 talah mengalami suatu perkembambangan yang cukup panjang,sekurang-kurangnya semenjak sumpah pemuda 1928, dengan meletakkan bingkai. Untuk bangsa Indonesia kala itu adalah indonesi merdeka, yang kemudian ada beberapa unsur guna mengisi bingkai tersebut,antara lain:

·         Persatuan Indonesia yang merupakan landasan dari kebangsaan Indonesia dan bersifat lintas etnik dan lintas agama ; slogan yang banyak dipergunakan takkala itu adalah bersatu kita teguh, bercerrai kita runtuh dan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai mekanisme persatuan dan baktinya, termasuk dalam persatuan ini adalah wilayah gender sehingga tidak merupakan hal baru dalam membangun Indonesia Merdeka.
·         Hukum Nasional berdasaarkan kerangka antar hukum-hukum adat. karena konsep keadilan terletak dalam masing-masing hokum adat, salah satu kasuistis adalah masalah tanah-tanah rakyat/ulayat yang banyak dipermasalahkan sebagai pelanggaran hak-asasi.
·         Identitas Diri Bangsa Indonesia merupakan cita-cita Indonesia Merdeka diantara bangsa-bangsa didunia dalam rangka perkembangan internasional yang takkala itu sedang mengalami kemajuan pesat.
·         Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang menjelaskan menyatunya bangsa Indonesia dengan tanah air geografinya
·         Sasaran/tujuan dari Indonesia Merdeka ialah keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat dan kemakmuran rakyat.
Mengingat bahwa Pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama, maka cita-cita Indonesia Merdeka yang ingin mencapai tujuannya dengan menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, praktis urutan implementasinya dapat juga dilihat secara terbalik :
         Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup : keadilan politik, budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
         Mementingkan kepentingan rakyat / demokrasi bilamana dalam pengambilan keputusan
         Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan konsep mempertahankan persatuan
         Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan yang adil dan beradab
         Tidak dapat tidak, bahwa nilai keadilan, kejujuran dan toleransi tersebut bersumber pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa





Peletakkan Pancasila dalam frame abad ke-21

Sekarang pada abad ke-21 milenium ke-3, maka frame untuk Pancasila dan UUD 1945 tersebut harus diletakkan dalam frame abad ke-21 yang harus dapat disusun oleh kegiatan dalam hal keadaan sosial politik bangsa-bangsa didunia dewasa ini yang berada dalam posisi lepas ikatan terdahulu dengan kemungkinan memisahkan diri / disruption dengan dampak disintegrasi apabila tidak ditangani dengan baik. Penyebab dari disruption, secara sosial politik - ekonomi dan budaya ini adalah dengan kemajuan dan pemanfaatan dari teknologi informasi yang mengakibatkan lahirnya information society dan teknologi transport yang meningkatkan mobilisasi manusia. Informasi society pada umumnya dikaitkan dengan post industrial era, yang mungkin tepat untuk Negara industri, namun kurang tepat jika dalam wilayah Negara berkembang seperti Indonesia. Dan syarat penting untuk mengambil manfaat dari teknologi informasi adalah : pertama, berkemampuan memahami informasi ; kedua, intelegensi untuk  memanfaatkan informasi.
Kemudian dampak terhadap kehidupan sosial manusia adalah :
1)     Suatu masyarakat disekeliling informasi cenderung mengembangkan dua nilai, yaitu :
a.      Kebebasan individu / freedom
b.      Keinginan akan kesamaan / equality
2)     Mengalami suatu proses menjauhi atau masyarakat tradisional atau masyarakat purna industrial, yang sebelumnya telah mengalami tahap sebelum industri society, tetapi untuk masyarakat tradisional adalah suatu loncatan yang amat besar. 3)     Masyarakat informasi ini adalah identik dengan masyarakat warga/civil society, artinya tidak mengidentikkan civil society dengan Negara, sebab Negara berikatan formal (hukum) dan society berikatan informal (= kebiasaan dan kaidah-kaidah), jadi state adalah bingkai terluar dari civil society.
Dari sanalah baru semua terangkum bahwa nilai-nilai sosial yang dijadikan moral baru masyarakat informasi adalah :
1)     Nilai toleransi
2)     Nilai transparansi hukum dan kelembagaan
3)     Nilai kejujuran dan commitment (tindakan sesuai dengan kata)
4)     Bermoral berdasarkan atas consensus
Yang paling mudah mencapai tahap ini adalah masyarakat-masyarakat yang mempunyai social capital yaitu nilai-nilai yang merupakan landasan dari tatanan ketertiban semula, sehingga nilai-nilai budaya terdahulu dapat disesuaikan dan merupakan aset yang sangat berharga dalam proses transformasi tatkala memasuki masyarakat warga secara lebih serasi. Dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, hal ini berarti menganalisis dan menuangkan nilai-nilai abstrak dan transtif Pancasila dalam empat nilai moral sosial diatas.

Makna Reposisi Pancasila Dalam Perspektif Abad XXI
Nilai-nialai luhur yang dinamis dan telah dipupuk melalui tradisi pegerakan nasional sejak 1908 kini telah tersapu habis dilanda arus kekuasaan selama maupun Orde Baru. Orde ini mengembangkan Pancasila tidak sebagai dasar negara yang substantif, melainkan diinstrumentalisasikan untuk mengandung kepentingan politik sesaat, karena di era ini telah menjadikan sebagai idiologi pembangunan, sehingga Pancasila hanya sebatas di jadikan mitos sebagai asas tunggal yang secara minipulatif diritualisasikan untuk mengembangkan kolusi, korupsi, nepotisme, dan kroniisme di bawah kekuasaan tunggal dengan mengatas namakan diri sebagai mandataris MPR. Kini setelah pembangunan menghadapi jalan buntu yang diawali dari krisis ekonomi dan krisis politik, maka dengan ambruknya seluruh bangunan ekonomi, menjadi ambruknya pula seluruh kehidupan politik dengan berbagai kondisi yang semerawut.




     

























KESIMPULAN

FENOMENOLOGI Ini merupakan pemikiran beberapa perumusan pancasila, dalam hal ini perumusan dan transformasi pancasila secara filosofis. Fenomenologi juga mempunyai peranan penting terhadap filsafat pancasila.
Aliran Fenomenologisjuga dapat diterapkan untuk mencari inti dari prinsip yang menjiwai tindakan sosial manusia apa saja, tetapi memang harus dianalisis, baru kemudian ditemukan prinsip-prinsip yang merupakan unsur-unsur pancasila.































DAFTAR FUSTAKA

v  Dr.p.j Suwarno.SH.Pancasila budaya bangsa Indonesia.
v  Harun Hadiwijono,Sejarah filsafat barat 2.
v  Hary PR, ST. Fenomenologis Pancasila