NAMA : HOTDIANTO SINAGA
NIM :
082214042
UAS :
ETIKA BISNIS
JAWABAN
MATAKULIAH ETIKA BISNIS
1. Kasus tabung gas
a.
Munculnya
kasus tabung gas: Munculnya kasus tabung gas disebabkan karena data dari Badan Standarisasi Nasional (BSN)
yang diterima Komisi VI DPR tampaknya perlu lebih serius dicermati mengingat
adanya peredaran tabung gas yang tidak memenuhi aturan sesuai Standar Nasional
Indonesia (SNI). Hasil pengujian BSN menunjukkan, sebanyak 66 persen tabung gas
yang diuji tidak layak pakai.
Untuk kompor, hasil uji menunjukkan sebanyak 50 persen tidak layak.
Adapun untuk regulator, BSN menyatakan 20 persen dari sampel uji tidak layak.
Dalam rapat kerja Komisi VI (bidang perdagangan dan investasi serta BUMN)
dengan Kementerian Perdagangan, pekan lalu, terungkap bahwa berdasarkan hasil
uji BSN, 100 persen selang tabung gas tidak layak.Ada pula kenakalan produsen
tabung gas dan perangkat kompor gas-yang sudah memiliki atau mendapat
sertifikat SNI-, namun demi rupiah atau sengaja untuk mencelakai orang,
produksi barangnya tidak sesuai standard.
Hal itu meliputi selang, regulator, seal karet, katup, hingga kompor,
sehingga kualitasnya sesuai dengan standard yang ditetapkan..Kalangan anggota
DPR sebenarnya sudah lama menerima informasi dan indikasi banyak tabung elpiji
ilegal yang beredar di masyarakat. Karena itu, pemerintah dan pihak kepolisian
harus mengusut dan menindak tegas pihak yang terlibat dalam pengadaan maupun
distribusi tabung ilegal tersebut. (Sumber: http://bataviase.co.id.)
b.
Yang
bertanggung jawab atas kasus tabung gas menurut
-Teori kontrak:
ada tiga pelaku usaha utama yang harus bertanggung jawab. Yaitu, pelaku usaha
yang membuat tabung, selang dan regulator. Di samping itu para agen/dealer yang
menjual turut bertanggung jawab.
-Teori perhatian
semestinya: Yang bertanggung jawab harusnya
pemerintah, karena ini program pemerintah. Pemerintahlah yang mengeluarkan
kebijakan konversi dari minyak ke gas. Program ini dibuat untuk menutup devisit
Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN). Artinya, dengan program ini, pemerintah
diuntungkan kurang lebih Rp30 triliun.Perencanaan konversi ini tidak dipikirkan
matang-matang sehingga masyarakat lah menjadi korban. Sebab, produk yang
dipasarkan tersebut tidak memenuhi standar dan tidak ada pengawasannya.
-Teori biaya social: yang
bertanggung jawab menurut teori biaya
social adalah Pemerintah sebab, Pemerintahlah yang mengeluarkan kebijakan
konversi dari minyak ke gas. Maka Pemerintah harus memberikan ganti rugi
terhadap masyarakat yang menjadi korban. Pemerintah tidak boleh lagi main-main
dalam menangani masalah ini, karena ini menyangkut masalah keselamatan
masyarakat pengguna gas.(Sumber: ledakan.tabung.gas.htm)
2.
Susno Duaji sebagai whistle blower(peniup
peluit)
a.
Kewajiban
ketaatan: Sikap Susno Duaji memang tidak bertentangan dengan ketaatan, dikerakan Susno Duaji selaku
penegak hukum sudah semestinya dilakukan karena kebenaran bagaimanapun mesti
diungkap, no matter what!
Susno Duaji mantan Kabereskrim POLRI yang membongkar kasus-2 “markus” di
tubuh POLRI & akhirnya menyeruak sampai pada terbongkarnya kecurangan-2
para petugas Pajak di Ditjend Pajak dalam melakukan praktek memperkaya diri
sendiri dengan cara-2 kolutif,yang ujung-2nya melakukan tindakan koruptif. Juga
tindakan Susno Duaji tersebut membongkar aib permainan petugas hukum,yaitu
Polisi,Jaksa & Hakim sebagai lembaga terakhir orang mencari keadilan,namun
ternyata penuh dengan tindakan-2 kolutif & koruptif.
b.
Kewajiban loyalitas : Sikap Susno Duaji bertentangan dengan
loyalitas dan kehormatan lembaga yang harus dijaga, kalau perlu dengan segala
cara. Kebenaran, kalau toh itu memang ada, harus dilihat dalam konteks yang
lebih luas, misalnya dampaknya pengungkapan tersebut terhadap moral para anggota
Polri. Juga Susno Duaji akan dianggap sebagai orang yang tidak mampu menjaga
loyalitas, martabat, dan kehormatan corp. (Sumber: www.kompasiana.com dan terkait-whistle-blower.html)
3.
Iklan susu Anlene di TV dengan intang Anggun C.
Sasmi.
Pendapat saya tentang iklan susu
anlene yang dibintangi Anggun C. sasmi merupakan hal biasa (dapat diterima)
karena terbukti masarakat sudah bayak yang mengkonsumsi susu anlene dan
masarakat telah merasakan khasiat seperti dalam memerangi
osteoporosis,penurunan lemak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar